PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
PUGSD PAGI
UNEVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN
T.A 2012
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas PSIKOLOGI PENDIDIKAN yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari beberapa sumber. Makalah ini disusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan Yesus Kristus akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA”.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
MEDAN,09-04-2012
KELOMPOK 9
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Studi
tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan usaha yang terus
berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi
tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia telah menjadi sebuah
disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih dalam tentang apa dan
bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan manusia baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif.
Sampai
dengan saat ini kajian mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia
telah banyak menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat
dari berkembangnya disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini
adalah pendidikan. Dan jika kita berbicara pendidikan tentunya unsur
yang mutlak ada ialah manusia itu sendiri. Nah, dalam hal ini kajian
ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia sangat
dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan ialah usaha sadar orang
dewasa / pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan
anak kearah kedewasaan.
Definisi
pendidikan diatas mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik orang
tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak
agar dapat membimbing atau mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang
diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
1. PERTUMBUHAN
Istilah pertumbuhan diartikan
sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat kuantitatif yang
menyangkut aspek fisik jasmaniah,”seperti perubahan – perubahan yang
terjadi pada organ - organ dan struktur organ fisik sehingga anak
semakin bertambah umurnya semakin besar dan semakin tinggi badannya.
2. PERKEMBANGAN
Perkembangan
pribadi manusia menurut psikologi berlangsung sejak terjadinya konsepsi
sampai mati, yaitu individu senantiasa mengalami perubahan – perubahan
atau perkembangan.
Perkembangan
yang dimaksut diatas adalah merupakan istilah dalam pengertian umum
yang diartikan sebagai :“serangkaian perubahan dalam susunan yang
berlangsung secara teratur, progrisif, jalin – menjalin dan terarah
kepada kematangan atau kedewasaan“.
perkembangan secara
khusus diartikan sebagai “perubahan – perubahan yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental –
psikologis manusia, ”seperti halnya perubahan – perubahan yang berkaitan
dengan aspek pengatahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan
agama, kecerdasan dan sebagainya, sehingga dangan perkembangan tersebut
si anak akan semakin bertambah banyak pengatahuan dan kemampuannya juga
semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama dan sebagainya.
B. ASPEK-ASPEK PERTUMUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan
fisik yang terjadi pada diri si anak adalah menyangkut semua organ dan
struktur organnya, seperti : organ fisik dalam misalnya jantung,
paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami perubahan – perubahan
secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak, semakin lengkap
strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan pertumbuhannya selesai
apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan, sehingga anak
mencapai kedewasaan fisik.
Adapun
perkembangan mental psikologis yang terjadi pada diri si anak adalah
mencakup semua aspek mental psikologis anak baik segi pengetahuan,
keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap, reaksi dan
aspek – aspek mental psikologis lainnya yang semuanya itu melalui proses
perkembangan akan mengalami perubahan secara kuantitatif dan kualitatif
sehingga si anak bukan saja semakin banyak pengatahuan dan
kemampuannya, tetapi juga semakin baik kualitas pengatahuan dan
kemampuan yang dimilikinya.
Dengan
proses pertumbuhan fisik dan perkembanga mental psikologis yang
diperoleh anak secara maksimal dapat diharapkan si anak akan tumbuh
berkembang menjadi manusia dewasa yang baik dan berkualitas sebagaimana
yang diharapkan dirinya sendiri, juga oleh orang tua dan masyarakatnya.
Guna
mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak ada cara
lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, di luar rumah maupun di
sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan dan pendidikan yang
baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.
C. PERISTIWA PRIBADI PERTUMBUHAN MANUSIA
Peristiwa
pertumbuhan pribadi manusia bertolak dari pristiwa awal herediter.
Manusia berbentuk dari materil yang lemah. Materil yang dimaksud adalah
materil genetis. Pertumbuhan genetis pada manusia tidak jauh berbeda
dengan genetis padahewan, karena keduanya merupakan organisme. Setiap
organisme tubmuh dari keadaan sederhana dengan satu sel tunggal menjadi
banyak sel dan banyak sel dan membentuk organisme yang bersusunan sangat
komplek.
D. FASE-FASE DAN TUGAS PERKEMBANGAN
Perkembangan
pada manusia pada dasarnya melalui fase-fase atau tahap demi tahap
namun perkembangan ini tidak selamanya teratur, dapat maju maupun mundur
akan tetapi pada dasarnya perkembangan tidak terjadi secara
meloncat-loncat. Dalam perkembangan seseorang harus menguasai dulu
perkembangan sebelum menginjak tahap ke berikutnya karena setiap
keberhasilan tahap dan tugas perkembangan dibangun atas dasar
penyelesaian tahap perkembangan sebelumnya kemudian diikuti oleh tahap
perkembangan yang lain.
Fase
merupakan tahapan-tahapan perkembangan yang di alami oleh
manusia. Sedangkan tugas yaitu suatu peran yang harus di jalani
seseorang dalam setiap fasenya. Fase pada manusia berlangsung seiring
dengan kegiatan belajar. Namun kegiatan belajar ini bukan merupakan
kegiatan belajar yang ilmiah. Hal-hal yang dapat menimbulkan tugas-tugas
perkembangan diantaranya adaanya kematangan fisik tertentu pada fase
perkembangan tertentu, adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang
sedang berkembang itu sendiri, dan adanya tuntutan kultural masyarakat.
Fase dan tugas perkembangan pada manusia di antaranya :
1. Prenatal (Pralahir)
Masa
ini merupakan periode masa pertumbuhan yang luar dari satu sel tunggal
hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan
perilaku yang dihasilkan kira-kira 9 bulan di dalam kandungan.
2. Masa Bayi (infacy)
Masa
ini merupakan periode perkembangan yang merentang dari kelahiran 18
atau 24 bulan.Pada fase ini dimana bayi dalam masa menghayati obyek di
luar sendiri dan mulai melatih fumgsi motoriknya seperti gerakan-gerakan
yang yang berhubungan dengan anggota badan. Masa bayi adalah masa
ketergantungan, ketidakberdayaan, dan masa yang sangat bergantung pada
orang dewasa terutama orang tunya karena pada masa ini,bayi belum bisa
apa-apa. Perhatian dan kasih sayang orang tua pada masa ini sangat di
perlukan bagi perkembangan bayi. Pada fase ini banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa,
pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.Pada
masa ini bayi mempunyai tugas melukakan perkembangan seperti berbaring,
tengkurap, duduk, berdiri, berjalan dan seterusnya.
3. Masa Awal Anak - anak (early chidhood)
Pada
masa ini periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia
lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan
menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan
bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan
waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya.Dalam masa ini
tugas perkembangannya seperti mempelajari ketrampilan fisik yang di
perlukan dalam permainan tertentu, belajar bergaul secara rukun dengan
teman sebaya dan sebagainya.,
4. Masa Pertengahan dan Akhir Anak - anak (middle and late childhood)
Pada
fase ini periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam
hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah
dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar.
Anak juga sudah mengenal lingkungan di sekitarnya dan saling
berinteraksi dengan teman-temannya.Dalam tahap ini anak mulai tidak
bergantung pada orang tuanya dan biasanya anak juga mulai menguasai
diri,lingkungan,dan ketrampilan dasar untuk hidup.
5. Masa Praremaja
Pada
masa praremaja merupakan masa yang pendek dan kurang lebih hanya satu
tahun yaitu untuk perempuan antara umur 11/12 tahun sampai 12/13 tahun
sedangkan untuk laki-laki antara 12/13 tahun sampai 13/14 tahun. Fase
ini mempunyai banyak pengaruh dalam perkembangan seseorang karena masa
ini cenderung banyak pengaruh negatifnya. Misalnya perkembangan
fungsi-fungsi tubuh terutama faktor seks. Pada masa ini seseorang
mempunyai tugas perkembangan seperti memperoleh hubungan-hubungan baru
dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin, memperoleh
peranan sosial,menerima fisik diri dan menggunakan badan secara
efektif.
6. Masa Remaja (adolescence)
Pada
masa remaja terdapat masa remaja awal dan masa remaja lanjut. Pada masa
remaja awal biasanya terjadi pada umur 13/14 tahun sampai 17 tahun
.Dalam fase ini perubahan-perubahan fisik terjsdi sangat pesatdan
mencapai puncaknya. Pada masa ini seseorang juga lebih dapat
mengendalikan emosinya. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan
bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran
buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.. Pada
masa ini mempunyai tugas perkembangan seperti mengembangkan kemapuan
intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang
baik, memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan
secara sosial, serta memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika
sebagai pedoman berperilaku.
7. Masa Awal Dewasa (early adulthood)
Pada
masa awal dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula pada
akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang
berakhir pada usia tigapuluhan tahun. Masa ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi
banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang
secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak. Pada masa ini
seseorang mempunyai tugas perkembangan seperi memilih pasangan hidup
belajar hidup dengan suami dan istri, memulai kehiduoan berkeluarga,
membimbing dan merawat anak, mengolah rumah tangga, menerima tanggung
jawab sebagai warga negara, serta menemukan kelompok social yang cocok
dan menarik.
8. Masa Pertengahan Dewasa (middle adulthood)
Pada
masa pertengahan dewasa ini merupakan periode perkembangan yang bermula
pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia
enampuluhan tahun. Masa ini adalah masa serseorang untuk memperluas
keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu
generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan
mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
9. Masa Akhir Dewasa (late adulthood)
Pada
masa akhir dewasa merupakan periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian.Pada masa
ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri
dengan peran peran sosial baru serta masa transisi yaitu masa
menyesuaikan kembali sebagai warga negara.
E. HUKUM-HUKUM YANG MENGATUR PERTUMBUHAN
a. Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif
Pertumbuhan
mencakup dua aspek perubahan, yaitu perubahan kuantitatif dan perubahan
kualitatif. Perubahan kuantitatif mencakup division dan perbanyakan
kromosom sel – sel penambahan jumlah seperti gigi, rambut, dan
pembesaran materil jasmaniah. Perubahan struktur fisiologi dapat
menyebabkan adanya perubahan emosional, ini menumbuhkan perangai pribadi
manusia. Deferensiasi struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan
reaksi – reaksi emosional yang lebih kompleks. Perubahan fungsi - fungsi
fsikologis seperti otak dan sistem syaraf menghasilkan pertumbuhan
kapasitas intelektual atau kecakapan untuk melakukan sesuatu.
b. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinabungan dan teratur
Pertumbuhan
merupakan proses yang berkesinabungan, mulai dari keadaan sederhana
sampai dengan keadaan kompleks. Kesinabungan pertumbuhan ini pada
manusia dapat kita renungkan, bagaimana bayi yang lemah tergantung,
tidak berkecakapan secara berangsur – angsur dapat menjadi orang yang
kuat, berdiri sendiri dan berkecakapan dalam menghadapi ujian hidup.
c. Tempo pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan
atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan.
Disamping itu, indicator – indicator kematangan tidak muncul dalam saat –
saat yang teratur. Ada saat – saat dimana
pertumbuhan berlangsung cepat, ada pula saat – saat dimana pertumbuhan
berlangsung lambat.
d. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda – beda
Tidak
semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas
intelekual berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama.
Sebagai contoh, orang tua sering khawatir berhubung anak – anaknya yang
berumur satu tahun dapat menyebut beberapa kata, sedangkan tiga
atau empat bulan berikutnya jarang sekali menyebutkan kata – kata baru,
bahkan beberapa kata yang pernah dikuasai menjadi terlupakan.
Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi
jasmani.
F. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN DAN PERRKEMBANGAN MANUSIA
Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya
ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2. Dalam
pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada
proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi
hingga dewasa.
3. Pada
pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada
selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi
susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4. Dalam
pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan
selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan
fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan
pada fungsi alat kelamin.
2. Perkembangan
memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat
terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian
proksimal ke bagian distal.
3. Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5. Perkembangan
dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
G. FAKTOR PENDUKUNG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Sejak-
awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik)
terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari
penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh
keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku
yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya
temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama
kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
Aspek
apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992),
banyak aspek yang dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh
minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi
karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan
temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan
lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia
dewasa. masa sebelum lahir merupakan pertumuhan dan perkembangan
manusia yang sangat komleks, karena pada masa itu merupakan awal
terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang
membentuk sistem yang lengkap.
Pertumbuhan fisik manusia setelahlair merupakan kelanjutn pertumbuhan
sebelum lahir. proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa
dewasa. selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang
badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dn
berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir
hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari
pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia
(kehidupan sebelum lahir atau prenatal) samapi dengan proporsi yang
ideal dimasa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak tidak langsung
akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. secara langsung pertumbuhan
fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak.
Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsifisik akan
memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana
ia memandang orang lain.
b. Kecerdasan (Intelek)
Kecerdasan atau daya piker berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf
otak. Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya
dengan baik, dan oleh karena itu seorang manusia akan juga mengalami
perkembangan kemampuan berpikirnya. Arthur Jensen (1969) mengemukakan
pendapatnya bahwal kecerdasan itu diwariskan (diturunkan). Ia juga
mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal
dalam kecerdasan.
Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ii
ditunjukkan pada prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu.
Tindakan itu telah mendapatkan proses pertimbangan atau lebih dikenal
dengan proses analisis, evaluasi, sampai dengan kemanpuan menarik
kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa melakukan peramalan atau
perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan sintesis,
hal ini dikenal dengan perkembangan kognitif.
c. Temperamen (Emosi)
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki
oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap
orag dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang
harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang
pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera
dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam
merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen
bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan
mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak
menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian
lagi tidak demikian.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku
fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau
tingkah laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira
akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
d. Sosial
Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan
seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan
mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan oranbg lain dimulai dengan
mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan
akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya. Selanjutnya manusia yang
dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namunp pada umumnya setiap
anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok
sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia
pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama,
kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya
setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling
membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
e. Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa
berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya.
Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak
dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara
adalah bahasa suara, bahasa lisan.
f. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh
seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan,
kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang
dikemukakan Guilford (Sumadi; 1984), bakat mencakup tiga dimensi
yaitu: dimensi perceptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual.
Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab
kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol.
Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu
seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.
g. Sikap, Nilai dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan
akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu
penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap
(afektif) dan penguasaan psikomorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai
dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan
hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang.
Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta tindakan iti
masih bersifat “paksaan”. Akan tetspi sejalan dengan perkembangan
inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang
berlaku di dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan
ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Sedangkan secara umum konsep perkembangan
dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan
prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan
kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
2. Sifat
dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam pertumbuhan
akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan,
lingkar dada, dan lain- lain.
3. Faktor
pendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah pertumbuhan
fisik, kecerdasan, tempramen, social, bahasa, bakat khusus, sikap nilai
dan moral, dan interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.